Jumat, 18 November 2011

Proses Melahirkan

Rabu, 12 Oktober 2011
03.30 WITA

saya ingat sekali, saat itu terbangun karena merasakan ada sesuatu yang keluar, kata orang, ciri melahirkan lah. langsung saya ke kamar mandi dan men-cek, ternyata benar, keluar lendir. tapi setelah itu, saya tenang2 saja, dan kembali tidur.

05.30 WITA
ciri itu keluar lagi, setelah menceritakannya dengan suami, dan mertua, akhirnya diputuskan bahwa itu memang ciri melahirkan, diperkirakan pukul 11.00 siang mungkin si baby sudah menghirup udara di dunia ini.
07.00 WITA
entah kenapa saya sudah merasakan mules2, dan berjangka. setiap 3 menit, sakit, atau 5 menit. saat itu saya masih bisa makan dan jalan2. sakitnya masih bisa terasa.
09.00 WITA
sakitnya sudah tidak tertahankan lagi, kata kaka ipar, dibawa jalan2 biar proses melahirkan lancar, tapi rasanya tidak bisa, saya cuma bisa berbaring dan menahan rasa sakit. kontraksinya sudah mulai terasa.
bidan pun datang, kebetulan istri dari sepupu suamiku. katanya sudah pembukaan 4.
mama dan bapa di banjarmasin pun setelah dikabari langsung berangkat ke amuntai, ingin melihat cucu ke sembilannya.  hehehe....
11.00 WITA
saya sudah dipersiapkan untuk melahirkan, baju anak, semuanya juga sudah disiapkan. rencana ingin melahirkan dirumah sakit diurungkan karena kata bidan yang menolong persalinan tidak ada masalah dengan kandungan. memang benar, setiap kali kontrol kedokter atau USG pun memang tidak ada masalah. saya dan suami pun setuju karena keinginan untuk inisiasi dini anak saya bisa lebih terjamin, katanya kalau dirumah sakit bisa tidak dibolehkan. saya sudah mengedan beberapa kali, proses mengedan saya juga sering kali salah, entah kenapa, tidak bisa lagi menggunakan otak saat itu. sudah terasa lelah, sampai mama dan bapa sudah sampai ke amuntai, saya belum juga melahirkan. mama mengira malah cucunya sudah keluar duluan.
13.00 WITA
belum melahirkan juga, selama itu saya diminta untuk terus mengedan. air ketuban pun sudah keluar tanpa tau pecah sendiri atau dipecah. tapi anaknya belum juga keluar. kata ibu mertua, mengedan saya sering salah. rambut anak sudah kelihatan. ya Allah, saat itu sakit sekali, tenaga sudah hampir habis. saya melihat air mata sedikit mengalir dari mata mama, suami pun terlihat sangat khawatir, apalagi saya.
15.00 WITA
belum juga melahirkan, bidan akhirnya menyerah dan menyarankan kerumah sakit. takutnya bayinya bisa lemas karena air ketuban. air ketuban juga sudah berubah warna menjadi hijau. sekilas kulihat suamiku, dari pandangan mataku pun dia sudah tau betapa sakit rasanya.
setelah tiba dirumah sakit, bidan setempat juga masih mengupayakan untuk bersalin normal. tenaga ku sudah terkuras habis tapi tetap kucoba untuk memperjuangkan anakku. tapi tetap tidak bisa. akhirnya diputuskan untuk operasi.
19.00 WITA
saya sudah masuk ruang operasi, tinggal menunggu dokter. selama diruang operasipun saya masih mengedan, frekuensi kontraksi semakin bertambah. tapi berangsur hilang setelah proses pembiusan dilaksanakan.

alhamdulillah, tepat 22.00 WITA anakku lahir dengan selamat, alhamdulillah saya pun selamat. ini operasi ketiga yang pernah saya jalani, ketiga kalinya masuk ruang operasi pada 2007 karena kecelakaan hebat yang pernah saya alami. mungkin karena itu, saya bisa menjalani proses operasi dengan tenang. tekanan darah tidak lepas dari 100 - 110. satu satunya alasan saya ingin sukses menjalani operasi ini adalah saya ingin membesarkan anak saya. pembiusan dilakukan mulai punggung sampai kekaki. kurasakan kesemutan diseluruh bagian itu, yang pasti, setelah dibius, saya tidak lagi merasakan sakitnya kontraksi. yang ada seperti kulit perut yang disentuh-sentuh tim operasi ataupun dokternya, tapi tanpa sedikitpun rasa sakit. operasi selesai pada 23.45 WITA. dan tentu saja, selama itu, saya selalu sadar. dokter mengatakan tali plasenta anakku pendek, jadi setiap kali ibunya mengedan, dia ingin keluar, tapi saat ibunya berhenti mengedan, dia tertarik lagi. ya Allah, sedih rasanya bila mengingat masa-masa itu, hanya satu doaku, mudahan anakku sehat selalu.

alhamdulillah, ini dia orangnya yang ditunggu-tunggu. penuh rasa syukur ku panjatkan saat memandang wajahnya. ya ampuuun, putihnya anakku, cakepnya, tangisannya juga kencang. tawa bahagia juga keluar dari suami, mama, dan semua keluarga. apalagi saat melihat saya saat keluar ruang operasi dengan segar bugar. alhamudulillah ya Allah, inilah perjuanganku saat menjadi seorang ibu. terima kasih untuk anugerah terbesar-Mu berupa suami dan keluarga yang sangat mencintaiku.

guys, ini dia anak kami, dan sesuai kesepakatan bersama antara aku dan suamiku, dia kami beri nama
IBNU RASYID AL AKBAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar