Kamis, 09 September 2010

Idul Fitri 1431 H, ditempat yang berbeda

Alhamdulillah..., sebulan penuh berpuasa, sekarang telah menghadapi hari yang penuh fitrah, penuh kemenangan, yang menandai lengkapnya ibadah seseorang pada bulan ramadhan.
Namun..., benar kah kita sudah menang...?? sempurna kah puasa kita selama ini...??

amiiiin, mudahan kita termasuk orang yang beruntung. jangan lupa untuk terus tingkatkan ibadah kita, walaupun diluar bulan Ramadhan, karena belum tentu puasa yang kita lakukan selama sebulan penuh dapat menghapus dosa-dosa kita selama setahun (bila dilengkapi dengan puasa sunat 6 hari di bulan syawal).

ngomong2 tentang lebaran, tahun ini saya betul2 merasakan suasana yang sungguh sangat berbeda seumur hidup saya. yaaaah, maklum lah, sudah berkeluarga, jadi mau tidak mau harus memiliki rumah kedua, ketiga, bahkan mungkin keempat...??? tapi entah kenapa..., berlebaran bukan dirumah pertama, dalam artian kampung halaman, terasa mengiris hati...



(Tempat kelahiran saya, dan tempat tinggal orang tua, salah satu kota di Kalimantan Selatan)



sebenarnya apa sih, atau dimana sih kampung halaman...?
Tempat kelahiranmu, dimana kau dan suami mu tinggal, atau dimana orang tuamu..???

padahal disini ada suami ku, tapi tetap terasa lain. hati ini tetap terasa miris saat mendengar kumandang takbir, momen pembayaran zakat fitrah di malam hari raya, kesibukan menyiapkan hidangan dan kue untuk tamu atau untuk keluarga, terlebih lagi saat sholat ied, mendengar khotbah, dan bersalam-salaman saat bertemu dengan kerabat. apalagi segala sesuatu nya bagi saya menjadi sangat sensitif..., tidak bisa salah sedikit, entah kenapa air mata ini tak terbendung lagi...,

karena sedih untuk berlalunya Ramadhan, rasa sesal karena tidak sempurna melakukan ibadah, haru menyambut idul fitri, atau karena saya yang tidak melalui semua itu dengan orang tua, dan saudara saya, dirumah saya ?

mungkin karena merasa tidak biasa. hal ini pasti pernah kalian rasakan juga saat berlebaran, sendiri, dan dirumah yang berbeda. ooooowh...., sakit sekali rasanya. komunikasi dengan telepon tak dapat mengobati rasa kangen itu. malah air mata dan suara sesenggukan yang keluar saat terdengar suara kakak / mama diseberang sana.

untunglah suami orang yang sangat pengertian. mengerti dengan istrinya yang agak sedikit cengeng plus yang kangen dengan kampung halaman (padahal mungkin kangen mama...??? hihihi...).

(Saya dan mama, di mesjid sabilal muhtadin, banjarmasin, saat sholat Idul Fitri di tahun 2008)



memberlakukan sistem rotary (ummmae bahasanya...??) untuk keberadaan kami di tiap2 hari raya. akhirnya, idul adha tahun ini, dan idul fitri tahun depan, akan kami lalui di banjarmasin. alhamdulillaaah...., senang rasanya...

mungkin hal ini sangat sering di alami oleh keluarga baru seperti kami. bahkan yang saya alami ini sangat rasional, umum dan wajar. tapi begitu lah, harus bijak dalam membagi perhatian untuk masing2 keluarga. istilahnya, sekarang saya hidup di dua benua. hmmmm...., saya harus lebih bisa beradaptasi dengan kota ini. saya harus lebih bisa mencintai kota kelahiran suami saya, sebagaimana suami saya mencintai kota kelahiran saya.

(Dimana saya dan suami tinggal, salah satu kota di Kalimantan Selatan)



satu hal yang saya pikirkan, apakah hal yang sama mungkin akan dialami juga oleh suami saya? entahlah, tapi kata nya laki-laki lebih bisa menahan perasaannya ketimbang perempuan. hal ini terbukti, semua kakak-kakak ipar saya terlihat tenang2 saja walaupun selalu berlebaran disini, keluarga istrinya. hmmmm...., entahlah, kita lihat saja nanti.

yang pasti, dimana pun kita berada, enjoy aja laaah....., asalkan orang yang kita cintai ada disamping kita, i love you my husband... ^_^

Selamat Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir batin....